Beranda Jalan-jalan Kerukunan Multi Etnis Kota Singkawang Melalui Masjid Raya Singkawang

Kerukunan Multi Etnis Kota Singkawang Melalui Masjid Raya Singkawang

Masjid Raya Singkawang didirikan tahun 1885 oleh dua saudagar India, Bawasahib Marican dan putranya, Haji. B. Achmad Marican

0
Masjid Raya Singkawang

Renovasi membuat bangunan masjid terlihat besar dan modern. Menarik, renovasi masjid melibatkan banyak pihak. Bukan hanya umat Islam tapi juga non-Islam. Bukan hanya dana tapi juga desain. Desain masjid dikerjakan seorang Nasrani bernama Yohannes Reginaldus Adipurnomo Ricky, yang juga mendesain Gereja Katedral Sanggau dan Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak.

Walaupun mengalami pemugaran, sejumlah bangunan lama dipertahankan. Seperti kubah masjid kecil dan tugu berwarna emas di sisi kanan masjid bagian belakang. Tugu yang dibangun tahun 1880 ini memiliki bentuk kubus dengan ketinggian 3 meter serta di bagian tengahnya terdapat kolam berdiameter 5 meter. Masjid juga mempertahankan satu menara yang ada di belakang. Sementara kubah besar dan dua menara di sisi belakang merupakan hasil renovasi tahun 2008. Sebagaimana masjid pada umumnya, ada penambahan bangunan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di belakang masjid.

“Banyak umat Muslim yang berkunjung ke Singkawang menyempatkan diri untuk shalat dan berfoto di masjid berpagar putih dengan dua menara yang didominasi warna hijau ini,” tulis Caludia Kaunang dkk.

Masjid Raya Singkawang berlokasi sekitar 200 meter dari Vihara Tri Dharma Bumi Raya, vihara tertua di Singkawang. Masjid di tengah-tengah kawasan tempat tinggal masyarakat Tionghoa ini seperti menjadi cerminan kerukunan beragama yang sudah berlangsung lama di Kalimantan Barat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here