CARAPANDANG - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama yang harus diutamakan oleh semua pihak baik wisatawan sendiri maupun para pelaku usaha wisata. Karena itu, seluruh instansi dan stakheolders terkait harus memperkuat standar operasional prosedur (SOP) dan pengawasan pemanduan di destinasi ekstrem.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/6/2025) terkait kecelakaan yang dialami pendaki Gunung Rinjani yang juga wisatawan Brasil Juliana Marins (26) pada Sabtu (21/6/2025).
“Sejak kami menerima informasi insiden tersebut, kami terus melakukan komunikasi harian dengan keluarga korban dan Kedutaan Brasil secara langsung agar informasi terkait insiden itu akurat dan transparan,” ujar Menpar.
Menpar mengungkapkan laporan dari Basarnas bahwa tim berhasil menemukan korban dengan visualisasi Drone Thermal milik Kansar Mataram pada kedalaman kurang lebih 400 meter dari titik awal jatuhnya korban dan diperkirakan korban dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut Basarnas, lanjut Menpar, Juliana Marins dilaporkan jatuh ke jurang dalam di area dekat danau kawah Gunung Rinjani saat mendaki bersama satu pemandu dan lima peserta lainnya. Tim SAR kesulitasn melakukan evakuasi karena medan ekstrem dan cuaca buruk.
