CARAPANDANG – Memasuki musim hujan, masyarakat diimbau mewaspadai ancaman penyakit akibat banjir. Salah satunya adalah leptospirosis.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui urine tikus. Penularannya terjadi saat kontak dengan air tercemar.
Air banjir atau genangan yang terkontaminasi menjadi media penularan. Bakteri Leptospira masuk melalui kulit lecet atau luka.
Kasus leptospirosis meningkat setiap musim hujan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Gejala awal leptospirosis sering mirip flu biasa. Pasien biasanya mengalami demam mendadak dan tubuh terasa lemas.
Gejala lain meliputi mata merah dan nyeri otot betis. Beberapa pasien juga mengalami kulit dan mata yang menguning.
Sakit kepala hebat menjadi tanda khas lain dari leptospirosis. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa merusak organ hati dan ginjal.
Pemeriksaan medis harus segera dilakukan bila muncul gejala. Penanganan cepat dapat mencegah komplikasi serius pada pasien.
Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara sederhana. Gunakan sepatu boots dan sarung tangan saat membersihkan rumah.
Masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Hindari genangan air dan tutup rapat tempat penyimpanan makanan.
Setelah beraktivitas, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.