"Itu luar biasa. Dari viralnya teman-teman, dari media sosial, ada televisi. Jika waktunya belajar 100 persen kita belajar, tapi kalau waktunya lagi santai bisa viralkan kebaikan," ujar dia.
Ia pun mengatakan, sosok anak muda juga harus berani maju. Contohnya, Presiden RI Prabowo Subianto kini banyak dikelilingi oleh anak muda.
Menurut dia, lintas generasi itu penting, sehingga ketika diviralkan tentang kebaikan adalah positif.
Ia pun berharap agar pesantren juga lebih mau dan adaptif dengan media sosial. Di pesantren dilatih ilmu agama dan bisa berbagi ilmu kebaikan dengan konten yang bermanfaat.
"Saya selalu bilang, sepintar-pintarnya orang kalau jadi pemimpin, jika pintar otaknya saja, sedangkan agama tidak kuat, tidak akan jadi apa-apa. Makanya pesantren harus maju," kata Raffi.
Sementara itu, panitia acara KH Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab disapa Gus Hans mengatakan kegiatan ini adalah pertemuan para kiai untuk menggaungkan "Gerakan Nasional Ayo Mondok". Di kegiatan ini dikemas dengan Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh).
"Ini paket komplit. Ada muhasabah yang mengakui kesalahan yang harus diperbaiki. Kami halaqoh mencari jalan keluar, maka bagi kami media penting, karena media juga mitra kami. Pesantren yang kami harapkan melalui tangan dingin teman-teman bisa menyampaikan pesantren yang sebenarnya baik," kata dia.