Sebuah studi baru yang diterbitkan di Neurology pada 5 Maret mengungkapkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko stroke pada orang dewasa muda, tetapi hanya pada wanita.
Para peneliti mengingatkan individu yang ingin membuat tato di bagian tubuhnya untuk mempertimbangkan kembali keputusannya, karena hasil penelitian baru menunjukkan bahwa menato tubuh berpeluang meningkatkan risiko kanker kulit dan kelenjar getah bening.
Studi baru dalam jurnal Nature Mental Health mengungkapkan anak yang lahir dari ibu yang menggunakan asetaminofen atau pereda nyeri selama kehamilan berisiko terkena ADHD.
Dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK menyampaikan menjalani diet tidak nyaman bisa menyebabkan risiko stres eating hingga gangguan psikologi.
Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monumen Nasional (Monas) menutup salah satu ikon wisata Jakarta itu untuk umum pada saat acara pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan
Camilan populer yang dikenal karena manfaat probiotik dan kesehatan usus menarik perhatian setelah para peneliti menemukan bahwa camilan tersebut dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal.
Seorang penduduk setempat (kiri) menerima dosis vaksin dalam kampanye vaksinasi mpox di Kampala, Uganda, pada 1 Februari 2025. (Xinhua/Nicholas Kajoba)
Perpisahan orang tua adalah peristiwa yang mengubah hidup anak, di mana mereka sering kali harus menghadapi situasi beracun, seperti menyaksikan orang tua terus-menerus bertengkar hingga menjadi pusat perselisihan dalam perebutan hak asuh.
Menurut hasil studi yang dikutip oleh Medical Daily pada Jumat (25/10), mengalami diabetes sebelum berusia 40 tahun dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga empat kali lipat.
Pilih air untuk menghilangkan dahaga, karena pilihan lain dapat membawa risiko kesehatan berdasarkan penelitian terbaru yang mengungkapkan sering mengonsumsi minuman bersoda, jus buah, dan kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.
Belum lama ini, sebuah penelitian membuktikan bahwa aktivitas fisik yang tepat dapat mengurangi risiko terlalu lama duduk. Melansir Science Alert, mereka yang kelamaan duduk dapat mengimbanginya dengan berjalan kaki.
Menurut siaran Medical Daily pada Kamis (7/11), studi yang didanai oleh World Cancer Research Fund menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik pada pagi dan sore hari dapat mengurangi risiko kanker usus besar hingga 11 persen.