Orang-orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa dan pawai yang digelar untuk memprotes kebijakan pemerintahan Donald Trump di New York City, Amerika Serikat, pada 19 April 2025. (Xinhua/Liu Yanan)
Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya perang tarif antara AS dan China. Ia mengindikasikan tidak akan menaikkan tarif lebih lanjut setelah menampar China dengan tarif 245%. Sementara itu, China memberikan tarif balasan 145% ke AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (15/4) setuju dengan pernyataan bahwa pendapatan yang diperoleh dari kebijakan tarif dapat menggantikan pajak penghasilan.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin (14/4) mengisyaratkan kemungkinan akan memberikan keringanan tarif kepada para produsen mobil yang terdampak tarif impor tinggi, guna membantu mereka menyesuaikan rantai pasoknya.
Ekonom Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Syafrudin Karimi menilai kebijakan tarif impor Donald Trump menciptakan kekacauan yang disengaja dengan membuat perhatian global tersita oleh turbulensi ekonomi sehingga dunia tidak fokus pada penderitaan seperti di Gaza.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali "putar balik" soal pengenaan tarif pajak impor untuk produk elektronik asal China. Produk seperti laptop dan iPhone tetap dikenai tarif impor yang diatur terpisah dari tarif resiprokal AS untuk China.
Berkenaan dengan proses negosiasi, Legislator Nasdem ini menilai pemerintah perlu menyusun skema negosiasi yang seimbang. Salah satunya dengan mempertimbangkan peningkatan impor dari AS untuk sektor-sektor strategis seperti kedelai, LPG, serta produk pangan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat mulai melunak soal perang tarif impor dengan China. Dalam rapat kabinet bersama menterinya, dia mengatakan ingin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Tirai Bambu.
China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025).