Pada perdagangan Senin (14/4/2025), harga emas dunia di pasar spot akhirnya ditutup anjlok 0,86% di level US$3.208,46 per troy ons. Penutupan perdagangan tersebut mematahkan kenaikan harga emas selama empat hari beruntun dengan penguatan menembus 7% lebih.
Harga emas diprediksi bisa menembus US$4.500 atau sekitar Rp 75.469.500 per troy ons (ekuivalen Rp 2,43 juta per gram) pada akhir 2025 dalam skenario risiko ekstrem. Prediksi ini disampaikan Goldman Sachs dalam laporan terbaru yang dirilis Jumat, (11/4/2025).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali "putar balik" soal pengenaan tarif pajak impor untuk produk elektronik asal China. Produk seperti laptop dan iPhone tetap dikenai tarif impor yang diatur terpisah dari tarif resiprokal AS untuk China.
Investor emas makin bahagia. Harga emas dunia kini kembali memecahkan rekor harga tertinggi baru sepanjang masa. Level psikologis US$3.200 per troy ons kini berhasil ditembus, mimpi untuk emas mencapai level US$3.500 per troy ons tahun ini semakin dekat. Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China membawa harga emas semakin tinggi.
Pemerintahan Presiden Prabowo berkomiteman kuat untuk melindungi kepentingan petani dan pelaku usaha domestik, seiring langkah mendorong tercapainya swasembada pangan nasional.
China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025).
Pada perdagangan hari ini Jumat (11/4/2025) hingga pukul 06.20 WIB, harga emas dunia di pasar spot kembali menguat 0,36% di posisi US$3.185,3 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Kamis (10/4/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah tipis 0,04% di posisi US$3.081,28 per troy ons.
Gelombang arus balik pasca-Lebaran 2025 disambut antusias oleh masyarakat. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat lonjakan signifikan dengan melayani lebih dari 4,5 juta pelanggan hingga 8 April 2025