CARAPANDANG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merespon laporan terhadap dirinya ke Komnas HAM terkait kebijakan memasukkan siswa nakal ke barak militer.  Para wali murid memprotes keras karena  kebijakan tersebut yang dinilai tidak selaras dengan filosofi pendidikan.

Melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Sabtu, 10 Mei 2025,  Dedi secara terbuka menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang peduli terhadap upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat menangani anak-anak dan remaja dengan perilaku khusus.

Dalam pernyataannya dia juga mengapresiasi kritik, saran, hingga pelaporan yang menuduhnya melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya hak anak. “Saya yakin seluruh kritik, saran, dan pelaporan itu didasarkan pada concern dan keberpihakan kepada anak-anak dan remaja di Jawa Barat,” ujar Dedi.

Dedi mengatakan kebijakan yang dianggap kontroversi ini adalah bagian dari risiko. Namun dia memiliki tekad yang kuat untuk memastikan masa depan anak-anak Jawa Barat lebih baik.  Maka itu, dia mengajak semua pihak yang peduli untuk bersama-sama mencari solusi.

“Saya menyampaikan sebagai ajakan, apabila Bapak dan Ibu memiliki concern dan keberpihakan terhadap anak-anak di Jawa Barat yang secara khusus, maka kami dengan tangan terbuka mengajak untuk bersama menyelesaikan,” lanjutnya.