CARAPANDANG – Pengamat maritim, DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa meminta kepada pemerintah untuk menghentikan totol aktivitas tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Menurutnya keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menghentikan sementara aktivitas penambangan nikel oleh PT Geg Nikel tidak menjadi solusi pelestarian alam di Raja Ampat.
Namun, dia memberikan apresiasi kepada Bahlil, sebab keputusan tersebut menjadi titik balik penting dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
“Ini bukan semata-mata keputusan administratif, tetapi refleksi dari konflik mendalam antara dua kepentingan besar, yakni pembangunan ekonomi melalui hilirisasi nikel dan pelestarian lingkungan hidup. Harapan saya keputusan yang diambil tidak hanya penghentian sementara saja, tapi harus sampai penghentian total,” ujar Capt. Hakeng dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 6 Juni 2025.
Menurut Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik ini bahwa keputusan tersebut juga menjadi sinyal bahwa negara mulai menyadari urgensi perlindungan lingkungan di wilayah-wilayah dengan nilai ekologis tinggi.